Rabu, 26 September 2012
Nasionalisme, Demokratisasi dan Indentitas Primordialisme di Indonesia
Aspek yang bisa di cermati pada era reformasi ini adalah bangkitnya
sentimen primordialiseme. Sentimen ini muncul dalam ekspresi keetnisan
maupun keagamaan dan kerap dimaknai sebagai anti tesis bagi keberadaan
keindonesiaan. Penelitian ini berupaya melihat keterkaitan antara
demokratisasi, kebangkitan sentimen primodialisme dan eksistensi
kebangsaan, sebagai sebuah kajian teoritis yang menelaah faktor dibalik
munculnya sentimen primordialisme di era demokratisasi, yang secara
hipotesis terkait dengan kegagalan memahami makna berlanjutnya salah
urus negara, penggunaan simbol-simbol keagamaan yang tidak diarahkan
pada penguatan keindonesiaan, eksistensi rezim yang menafikan
egaliterisme dan pengormatan terhadap beragam elemen etnis,
berlangsungnya disparitas dan ketidakadilan ekonomi, perubahan
institusionalisai pemerintahan dan ketimpangan keterwakilan politik
budaya. Penelitian ini memperlihatkan demokratisasi seperti paradox yang
memberikan peluang dan juga kemunduran bagi penguatan bangsa lebih dari
itu penelitian ini memandang bahwa meski semangat kebangkitan
primordialismemakin meluas, namun secara hipotesis masih terindikasikan
adanya peluang dan potensi untuk mempertahankan keutuhan bangsa ini.
Namun demikian disisi lain penelitian ini berasumsi bahwa Indonesia
belum berada pada titik aman dalam konteks mempertahankan
keutuhannya.Tidak saja bahwa hakekat kebangsaan itu sejatinya merupakan
produk zaman yang perlu terus dibina keabsahannya setiap masa, namun
juga karena beberapa potensi disintegrasi yang dapat menyebabkan
runtuhnya bangsa tidak seutuhnya hilang. Penelitian ini mengisyaratkan
upaya komprehensif baik institutional maupun kultural yang meliputi
pengembangan model demokrasi yang berorientasi dialogis, pemantapan
pemahaman kebangsaan , menumbuhkan pemerintah yang peduli terhadap
hakekat keindonesiaan, model bernegara yang menghargai kelompok-kelompok
partikular maupun perluasan aspek kognitif yang menekankan substansi
keagamaan sebagai alternatif solusi dalam menjembatani kebangkitan
sentimen primordialisme dengan eksistensi keindonesiaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar